![]() |
| Massa Aksi Formasi Sultra Saat Menggelar Aksi Demonstrasi Di depan Kantor KPK, Kuningan. |
Haluanmerdeka.com - Tekanan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menguat. Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formasi) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Rabu (12/11/2025), membawa tuntutan yang sama: usut tuntas dugaan korupsi proyek irigasi P3-TGAI dan periksa anggota DPR RI dapil Sultra inisial RB serta Kepala BWS Wilayah IV Kendari.
Koordinator Lapangan Formasi Sultra, Arnol Ibnu Rasyid, menegaskan aksi ini merupakan gelombang ketiga dari serangkaian protes mereka di Jakarta.
“Ini aksi jilid tiga. Kami datang untuk mendesak KPK segera memanggil RB dan Kepala BWS Wilayah IV Kendari karena diduga kuat terlibat dalam praktik korupsi dan pungli proyek P3-TGAI,” ujar Arnol dalam orasinya di depan Gedung KPK.
Arnol menyebut, selain proyek irigasi tersebut, RB juga diduga terseret dalam dugaan gratifikasi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api. Ia meminta KPK tak berhenti hanya pada satu kasus.
“Fokus kami memang di proyek P3-TGAI, tapi KPK juga perlu menelusuri kemungkinan gratifikasi RB di proyek jalur kereta api. Jangan sampai kasus serupa berulang,” tegasnya
Sementara itu, penanggung jawab aksi Hendro Nilopo menilai pola dugaan korupsi di Sulawesi Tenggara cukup sistemik, terutama di proyek-proyek yang bersinggungan dengan Komisi V DPR RI.
“Hampir semua program pemerintah di Sultra yang terkait dengan Komisi V DPR RI ada indikasi pungli. Ini sinyal kuat bagi KPK untuk menelusuri lebih dalam keterlibatan RB,” katanya.
Gabungan elemen masyarakat yang tergabung dalam Formasi — termasuk Himpunan Pemuda 21 (HP21) Nusantara dan Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sultra — menegaskan akan terus mengawal kasus ini. Mereka bahkan mengancam akan menggelar aksi lanjutan jika KPK tak segera menindaklanjuti tuntutan tersebut.
“Kami tidak akan berhenti. Jika dalam waktu dekat KPK belum memanggil RB dan Kepala BWS IV Kendari, kami akan kembali turun ke jalan,” tegas Arnol menutup aksinya.
