 |
| Gambar:Saat Polisi mendapat Perlawanan dari Warga Kampung Bahari Sumber (Kompas.com) |
HaluanMerdeka.com- Jakarta, Aksi menegangkan terjadi di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedatangan ratusan personel BNN dan Brimob untuk menggerebek kawasan rawan narkoba itu justru mendapat perlawanan sengit dari warga.
Petugas yang datang pada Rabu (5/11) dilempari batu, busur panah, bahkan ditodong samurai oleh sejumlah orang. Kembang api juga tampak menyala dan diarahkan ke aparat.
Beruntung, situasi berhasil dikendalikan tanpa adanya korban luka.
“Kami sudah mengantisipasi kalau ada perlawanan, ternyata benar,” ujar Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI Brigjen Pol Roy Hardi Siahaan kepada wartawan di lokasi.
Setelah kondisi kondusif, pasukan gabungan langsung menyasar dua titik utama yang diduga jadi sarang pengedar narkoba — sebuah indekos berwarna oranye dan lapak di tepi rel.
Hasilnya, sebanyak 18 orang diamankan, termasuk beberapa yang diduga kuat sebagai pengedar. Dari lokasi, petugas menyita sejumlah barang bukti sabu, ekstasi, ganja, hingga uang tunai hasil penjualan.
Dari lapak pertama, ditemukan sekitar 100 gram sabu dan 50 butir ekstasi bergambar Transformer dan LV. Selain itu, turut disita alat isap, timbangan digital, serta plastik klip kosong.
Sementara dari kamar indekos oranye, petugas menemukan 20,33 gram sabu, 38,84 gram ganja, dua butir ekstasi, uang tunai Rp7,2 juta, dan sembilan ponsel milik pelaku.
“Ada jenis sabu dan ekstasi, termasuk alat isap dan uang tunai. Semua sedang kami identifikasi dan klasifikasikan,” jelas Brigjen Roy.
BNN juga menemukan bahwa modus lama masih digunakan para pengedar. Setiap orang yang datang diajak masuk ke lapak untuk mencoba atau membeli barang haram tersebut.
“Modusnya, siapa pun yang datang langsung diajak masuk, lalu diminta mencoba atau membeli barang yang sudah disiapkan,” ungkap Roy.
Saat ini, BNN masih mengembangkan kasus tersebut untuk memburu bandar besar yang diyakini menjadi pengendali jaringan narkoba di Kampung Bahari.
“Ada beberapa target yang kami kejar dari hasil analisis intelijen. Ini belum berhenti,” tegasnya
